PEMBANGUNAN RIAU

Ini Dia 4 Persoalan Krusial Riau yang Dituntaskan Gubri Andi Rachman 

Di Baca : 6397 Kali
Ir H Arsyadjuliandi Rachman MBA

Sedangkan untuk tahun anggaran 2018 ini, Pemprov Riau menambah lagi program perbaikan jalan provinsi sehingga pada akhir tahun anggaran ditargetkan panjang jalan provinsi yang berstatus baik akan meningkat mencapai angka 1.517,32. Sementara untuk tahun anggaran 2019, jumlah jalan berstatus baik ditingkatkan lagi sehingga menjadi 1.665,93 km.

Karena semakin banyak jalan provinsi di Riau yang mendapat penanganan, implikasinya antara lain panjang jalan dengan status rusak berat mengalami penurunan yang signifikan. Kalau pada tahun anggaran 2014 panjang jalan provinsi yang dalam kondisi rusak berat 621,23 km, pada tahun 2018 sudah bisa ditekan sehingga menjadi 567,25 km.

Itu artinya, selama kurun waktu empat tahun terakhir, yaitu dari 2014 sampai 2017, Pemprov Riau telah melakukan kegiatan pembangunan untuk membuat kondisi jalan provinsi menjadi baik di atas jalan sepanjang 665,73 km. Rinciannya, untuk tahun anggaran 2014 sepanjang 229,82 km, 2015 sepanjang 229,99 km, 2016 sepanjang 163,99 km, dan pada tahun anggaran 2017 sepanjang 148,80 km.

Tak pelak, ungkap Rahmad, alokasi anggaran untuk jalan dengan berbagai kegiatannya seperti pembukaan jalan baru, peningkatan status jalan, pemeliharaan, dan lainnya, menelan dana yang cukup besar. "Diambilkan dari APBD Riau, total biaya untuk urusan jalan ini selama empat tahun itu tercatat sebanyak Rp3,6 triliun, untuk mengurusi jalan dengan panjang 665,8 km."

Selama empat tahun, yakni 2014-2017, Pemerintah Provinsi Riau telah membangun 51 jembatan, untuk meningkatkan kondisi infrastruktur daerah dengan anggaran total mencapai Rp577,9 miliar. "Peran jembatan ini sangat vital dalam mempercepat mobilisasi barang dan jasa," kata Kepala Bappeda Riau Rahmad Rahim.

Dari data yang diperoleh, dengan anggaran untuk membangun 51 jembatan itu mencapai Rp577,92 miliar, total jenderal panjang jembatan yang telah dibangun Pemprov Riau mencapai 6.245 meter. Realisasi pembangunan jembatan tersebut merupakan bentuk komitmen Pemprov Riau menyambung konektivitas antara daerah. Selain itu, keberadaan jembatan juga memiliki efek berantai (multiplier effect) yang baik untuk pertumbuhan ekonomi di daerah.

Rincian jembatan yang dibangun Pemprov Riau sepanjang 2014 hingga 2015 ada 20 unit yang dibangun Pemprov Riau tersebar di sejumlah kabupaten dan kota. Perinciannya, delapan unit di Kampar, empat unit di Pekanbaru, tiga di Rokan Hulu, dua di Kuansing, dua di Pelalawan, dan satu di Siak. Dengan kata lain, sepanjang tahun tersebut ada 2.291 meter jembatan yang telah dibangun Pemprov Riau.

Sementara pada 2016, Pemprov Riau juga membangun 15 unit jembatan dengan menghabiskan anggaran Rp171,963 miliar. Jembatan tersebut tersebar di tujuh kabupaten dan kota yakni Rokan Hulu dan Kampar masing masing empat unit. Kemudian Kuansing dan Pekanbaru masing masing dua unit.Sementara itu, di Kabupaten Siak, Pelalawan dan Indragiri Hilir masing masing satu unit jembatan. Total panjang jembatan yang dibangun Pemprov Riau pada 2016, yakni mencapai 1.680 meter.

Kemudian pada 2017, Pemprov Riau kembali membangun 16 unit jembatan sepanjang 2.274 meter. Pembangunan ini menguras anggaran sekitar Rp207,093 miliar. Belasan jembatan ini dibangun dengan rincian lima unit masing masing di Kampar dan Indragiri Hilir. Kemudian tiga unit di Rokan Hulu, dua unit di Pekanbaru, dan satu unit di Kuantan Singingi.

Termasuk yang jadi perhatian Andi Rachman adalah Jembatan Siak IV di Kota Pekanbaru, yang akan menghubungkan pusat kota Pekanbaru ke Kecamatan Rumbai. Sempat mangkrak selama tiga tahun, Andi Rachman bertekad akan menuntaskan tahun 2018 ini untuk memperlancar transportasi kota.






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar